Demi Selamatkan Sang Nenek, Seorang Gadis Kecil Nekat Lintasi Hutan Siberia
Seorang gadis kecil berusia empat tahun berjalan sejauh delapan kilometer melintasi hutan taiga di tengah suhu minus 34 derajat celcius untuk mencari pertolongan bagi neneknya yang tengah sekarat.
Kejadian ini terjadi di Republik Tuva di selatan Siberia. Otoritas setempat mengonfirmasi kejadian ini pada Minggu, (12/3).
Bravest girl in Siberia dodges wolves on icy 8 km walk to summon help after her granny dieshttps://t.co/a0UKGrA7fB pic.twitter.com/Uc6XRa6CGX
— The Siberian Times (@siberian_times) March 3, 2017Gadis kecil yang kemudian diketahui bernama Saglana ini hidup bersama kakek dan neneknya di sebuah desa terpencil. Sebagaimana yang dilansir oleh RT, sang kakek sudah lama kehilangan pengelihatannya, sedangkan ibu gadis kecil itu tidak lagi tinggal bersamanya.
Kisahnya dimulai pada suatu pagi, ketika Saglana terbangun dan melihat neneknya tidak bergerak. Ia pun memutuskan untuk mencari bantuan di kota terdekat yang berjarak sekitar delapan kilometer dari tempat tinggalnya.
4-летняя девочка из Тувы - Саглана Салчак, прошла 8 километров в 34-градусный мороз по снежной тайге, пытаясь спасти свою умирающую бабушку! pic.twitter.com/IGwfsTS5QU
— Михаил Емельянов (@ScherbDep) March 11, 2017Ia melintasi hutan taiga yang bersalju — tempat di mana biasanya serigala dan beruang berkeliaran. Dengan susah payah, akhirnya Saglana berhasil mencapai kota beberapa jam kemudian. Para petugas medis yang memeriksa Saglana menyatakan bahwa ia mengalami hipotermia.
Sayangnya, petugas medis yang datang untuk membantu sang nenek tidak bisa menyelamatkannya. Perempuan berusia 60-an itu ditemukan sudah tak bernyawa akibat terkena serangan jantung.
Kisah ini mengundang simpati netizen. Banyak orang yang memuji keberanian Saglana.
@siberian_times what a brave child. I pray for God's best blessings to her and her family.
— Sarah Vaughan (@fly4sarah) March 3, 2017She's only 4. Incredible tale. https://t.co/ymJtFtLVwa
— Katie Hunt (@KatieHunt20) March 5, 2017Di sisi lain, tak sedikit pula yang bertanya-tanya bagaimana kakek Saglana dapat membiarkan sang gadis kecil itu melakukan perjalanan yang berbahaya, serta mengapa tak ada seorang pun di keluarganya yang memiliki ponsel.
Sementara itu, Komite Investigasi setempat mulai menyelidiki ibu sang gadis atas kelalaian yang membahayakan nyawa anaknya.